Langsung ke konten utama

Fungsi Select dan Manipulasi String Dalam Oracle 10g

Apa itu Select Statement?

Pada kesempatan kali ini, Kita akan belajar Menggunakan SELECT Statement di Oracle SQL (Structure Query Language). Hampir setiap vendor database seperti Oracle, MySQL, PostgreSQL, dan lain sebagainya pasti memiliki SELECT Statement.

SELECT Statement digunakan untuk menampilkan (retrieve) data di suatu table sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalkan Anda mempunyai sebuah table MAHASISWA, kemudian Anda ingin menampilkan jumlah data mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki, maka Anda harus menggunakan SELECT Statement sesuai kebutuhan tersebut.

Sintak Dasar

Pada tutoria kali ini kita akan membahas dasar-dasar SELECT Statement di Oracle. Untuk penggunaan SELECT Statement tingkat lanjut, akan kita bahas pada tutorial selanjutnya.

Di bawah ini adalah sintak dasar SELECT Statement di Oracle:
SELECT [* | ALL | DISTINCT | kolom_1, kolom_2, ...]
FROM nama_table
WHERE where_clause
GROUP BY nama_kolom
HAVING having_clause
ORDER BY nama_kolom [ASC | DESC]

Penjelasan sintak:
  • Keyword * digunakan untuk menampilkan semua data di suatu table.
  • Keyword ALL digunakan untuk menampilkan semua data di suatu table. Fungsinya sama seperti keyword *.
  • Keyword DISTINCT digunakan untuk menampilkan data, dimana data yang sama atau duplikat akan di eliminasi.
  • WHERE clause digunakan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu atau kondisi tertentu. Di dalam WHERE clause ini, kita dapat menggunakan fungsi LIKE, BETWEEN, IS NULL, IS NOT NULL, EXISTS, NOT EXISTS, dan sebagainya. WHERE clause bersifat opsional alias tidak wajib disertakan dalam SELECT statement.
  • GROUP BY clause digunakan untuk mengelompokkan data sesuai dengan kriteria. GROUP BY clause biasanya digunakan dalam penggunaan Fungsi Aggregate di SQL. GROUP BY clause bersifat opsional alias tidak wajib.
  • HAVING clause harus digunakan ketika Anda menggunakan GROUP BY clause. Kalau Anda menggunakan HAVING clause tanpa GROUP BY clause, maka query akan menampilkan pesan error. HAVING clause bersifat opsional alias tidak wajib.
  • ORDER BY clause digunakan untuk mengurutkan data secara ascending atau descending. Apabila Anda tidak menyertakan keyword ASC atau DESC pada ORDER BY clause, maka secara default adalah data diurutkan secara ascending. ORDER BY clause ini bersifat opsional alias tidak wajib.

B. Fungsi Manipulasi String

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang fungsi-fungsi yang biasanya digunakan untuk memanipulasi string. Fungsi di Oracle bekerja dengan dua cara, yang pertama fungsi tersebut menghasilkan nilai baru, kedua fungsi tersebut hanya menampilkan informasi mengenai data yang bersangkutan. Sebelum masuk mengenal fungsi-fungsi tersebut terlebih dahulu sekilas kita mengenal tipe data dalam Oracle. Untuk info lebih lengkap bisa dibaca di sini. Beberapa tipe data dalam Oracle adalah NUMBER, CHAR (kependekan dari CHARACTER), DATE, VARCHAR2, LONG, RAW, LONG RAW, BLOB, CLOB, dan BFILE. Kali ini tipe data yang terlibat adalah CHAR dan VARCHAR2.
String sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan karakter yang terdiri dari huruf, angka, dan tanda baca (termasuk spasi). Oracle mengenal dua jenis string, yaitu CHAR dan VARCHAR2. Untuk CHAR, panjang dari string adalah tetap, yaitu sepanjang definisi pada saat pembentukan CHAR tersebut. Misalnya kita definsikan data bertipe CHAR dengan panjang 10, maka ORACLE akan ‘memaksakan’ panjang data yang dimasukan menjadi 10 dengan menambahkan spasi di belakangnya. Sedangkan untuk VARCHAR2 panjang data yang dimasukan tidak harus sama dengan panjang saat didefinisikan. Misalnya kita definsikan data bertipe VARCHAR2 dengan panjang 10 sedangkan data yang kita masukan memiliki panjang 5, maka Oracle akan menyimpan data tersebut dengan panjang 5 (tidak ada penambahan).
Berikut ini merupakan fungsi-fungsi yang digunakan dalam manipulasi string:
  • ||
    Menggabungkan dua string (operasi concat).
  • ASCII
    Mengembalikan nilai ASCII suatu karakter.
  • CHR
    Mengembalikan karakter suatu nilai ASCII.
  • CONCAT
    Sama fungsinya dengan ||.
  • INITCAP
    Mengubah huruf awal tiap kata menjadi huruf besar.
  • INSTR
    Mendapatkan posisi karakter dalam suatu string.
  • LENGHT
    Mendapatkan panjang suatu string.
  • LOWER
    Mengubah string menjadi huruf kecil.
  • LPAD
    Memampatkan string sampai panjang tertentu dengan manambahkan karakter di sebelah kiri.
  • LTRIM
    Melakukan trim terhadap karakter tertentu di sebelah kiri string.
  • NLS_INITCAP
    Melakukan fungsi INITCAP berdasarkan nilai Natural Language Support (NLS).
  • NLS_LOWER
    Melakukan fungsi LOWER berdasarkan nilai Natural Language Support (NLS).
  • NLS_UPPER
    Melakukan fungsi UPPER berdasarkan nilai Natural Language Support (NLS).
  • NLSSORT
    Melakukan fungsi SORT berdasarkan nilai Natural Language Support (NLS).
  • REGEXP_INSTR, REGEXP_REPLACE, dan REGEXP_SUBSTR.
  • RPAD
    Memampatkan string sampai panjang tertentu dengan manambahkan karakter di sebelah kanan.
  • RTRIM
    Melakukan trim terhadap karakter tertentu di sebelah kanan string.
  • SOUNDEX
    Mencari kata yang memiliki bunyi sama (mirip operator LIKE).
  • SUBSTR
    Mengambil string dari suatu string.
  • TREAT
    Mengubah tipe dari suatu ekspresi.
  • TRIM
    Melakukan trim terhadap karakter tertentu di sebelah kiri dan kanan string.
  • UPPER
    Mengubah string menjadi huruf besar.
Format penggunaan fungsi ini adalah NAMA_FUNGSI(string [, opsi])
Beberapa fungsi memiliki opsi untuk digunakan. Setelah mengetahu fungsi apa saja yang digunakan untuk memanipulasi string sekarang saatnya kita mempraktekan fungsi-fungsi tersebut. Dalam praktek ini saya akan menggunakan tabel DUAL yang merupakan tabel semu dalam ORACLE.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI DYNAMIC NAT DAN DYNAMIC NAT OVERLOAD (PAT)

A. Pengertian 1. Dynamic Nat & Dynamic Nat Overload (PAT) NAT Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa IP lokal ke beberapa IP global ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara  dynamic , jadi pada translasi IP nya tidak selalu sama seperti NAT Static. Ketidakefektifan pada NAT Dynamic adalah jumlah IP global yang dibutuhkan untuk mentranslasikan IP lokal harus sama  (n to n mapping) , misalnya kita ingin mentranslasikan 10 IP lokal ke global maka dibutuhkan 10 IP global/publik. Jika kita punya 11 IP  Private , tapi hanya punya 10 IP Publik sudah dapat dipastikan bahwa ada 1 IP  Private  yang tidak dapat ditranslasikan pada saat yang bersamaan. Untuk menanggulangi ketidakefektifan NAT dynamic, muncullah solusi baru yakni NAT Dynamic Overload atau yang biasa dikenal dengan nama Port Address Translation (PAT). Pada NAT Overload jumlah IP publik yang dibutuhkan tidak harus sama dengan jumlah IP Private yang mau ditranslasikan ( n to m ...

Menggunakan Single Row Function dan Group Function

Tujuan Fungsi-fungsi membuat blok query dasar menjadi lebih cepat, dan fungsi-fungsi tersebut digunakan untuk memanipulasi nilainilai data. Ini adalah bagian pertama dari dua pelajaran yang mengupas fungsi-fungsi. Bagian pertama ini berpusat pada fungsifungsi singlerow functions karakter, angka dan tanggal, seperti adanya fungsi-fungsi tersebut yang digunakan untuk merubah data dari satu tipe ke tipe lainnya ( sebagai contoh, konversi dari data karakter ke data angka). Secara garis besar Oracle database built-in function dibagi dalam dua bagian, yaitu: Single-row function  dan  Group Function . Single-row function : Memproses satu baris data pada satu saat dan memberikan satu output untuk setiap satu baris data masukan. Contoh: single-row functions adalah UPPER yang berfungsi mengubah data input menjadi huruf capital Group Function : Memproses multi-row data pada saat bersamaan dan memberikan satu output. Contoh group function adalah SUM untu...

KONFIGURASI STATIC NAT PADA CISCO PACKET TRACER

A. Pengertian Nat NAT adalah (Bahasa Inggris:Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. B. Langkah Kerja 1. Topologi Jaringan Keterangan : IP PUBLIC 202.100.100.100 Router 0 : Gig0/0 10.10.10.1/30                Gig0/1 192.168.10.1/24 Router 1 : Gig0/0 10.10.10.2/30                Gig0/1 192.168.20.1/24 Server     :  192.168.20.2/24 PC0         :  192.168.10.2/24 PC1         :  192.168.10.3/24 2. Sebelum melakukan konfigurasi pada setiap router, sebaiknya terlebih dahulu kita masukan alamat Ip Address ...