Langsung ke konten utama

Menggunakan Single Row Function dan Group Function

Tujuan

Fungsi-fungsi membuat blok query dasar menjadi lebih cepat, dan fungsi-fungsi tersebut digunakan untuk memanipulasi nilainilai data. Ini adalah bagian pertama dari dua pelajaran yang mengupas fungsi-fungsi. Bagian pertama ini berpusat pada fungsifungsi singlerow functions karakter, angka dan tanggal, seperti adanya fungsi-fungsi tersebut yang digunakan untuk merubah data dari satu tipe ke tipe lainnya ( sebagai contoh, konversi dari data karakter ke data angka).

Secara garis besar Oracle database built-in function dibagi dalam dua bagian, yaitu:
Single-row function dan Group Function.

Single-row function :
Memproses satu baris data pada satu saat dan memberikan satu output untuk setiap satu baris
data masukan.
Contoh: single-row functions adalah UPPER yang berfungsi mengubah data
input menjadi huruf capital

Group Function :
Memproses multi-row data pada saat bersamaan dan memberikan satu output.
Contoh group function adalah SUM untuk menghitung nilai total.

Perbedaan Single Row Function dan Group Function dapat diperlihatkan pada gambar
berikut:

A. Single-row function
Berdasarkan tipe data yang diproses, single-row function dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Character Function digunakan untuk memproses data karakter.
2. Numeric Function digunakan untuk memproses data numerik.
3. Date Function digunakan untuk memproses data tanggal.
4. Convension Function digunakan untuk melakukan konversi data.
5. General Function merupakan function yang bisa digunakan untuk memproses semua
tipe data.

  1.      CHARACTER FUNCTION

Character function menerima input berupa karakter yang diambil dari kolom pada tabel
atau berupa ekspresi. Berikut ini beberapa contoh character function:
Ø ASCII ( ) dan CHR ( )
Digunakan untuk menampilkan nilai ASCII dari karakter X dan CHR(x) berfungsi
sebaliknya untuk mengembalikan karakter dari suatu nilai ASCII.
CONTOH :
SQL> select ascii('a'), ascii('A'),
  2  ascii ('z'), ascii ('t'),ascii('i')
  3  from dual;
Hasilnya  seperti ini :
ASCII('A') ASCII('A') ASCII('Z') ASCII('T') ASCII('I')
---------- ---------- ---------- ---------- ----------
        97         65        122        116        105
Dan seperti ini :
SQL> select chr(100), chr(92),
  2  chr(97),chr(65),chr(122)
  3  from dual;
Hasilnya adalah :
C C C C C
- - - - -
d \ a A z

Ø INITCAP( ), LOWER ( ) dan UPPER( )
Ketiga fungsi ini biasa disebut dengan case-manipulation. INITCAP(x) untuk
mengubah karakter awal suatu kata dari string x menjadi huruf kapital. LOWER(x)
untuk mengubah string (x) menjadi huruf kecil sedangkan UPPER(x) digunakan untuk
mengubah string (x) menjadi huruf kapital.
Contoh :
SQL> select 'belajar oracle' as "string",
  2  INITCAP ('belajar oracle') as "initcap",
  3  LOWER ('belajar oracle') as "lower",
  4  UPPER ('belajar oracle') as "UPPER"
  5  from dual;
Lalu hasilnya seperti ini:
string         initcap        lower          UPPER
-------------- -------------- -------------- --------------
belajar oracle Belajar Oracle belajar oracle BELAJAR ORACLE


Ø SUBSTR( )
SUBSTR(x, y [,z] ) digunakan untuk menampilkan substring mulai dari posisi y
sebanyak z karakter dari string x. Jika nilai z tidak ditentukan maka akan ditampilkan
mulai dari posisi y sampai karakter terakhir. Jika nilai y negatif (-) maka posisi
karakter diambil dari sisi kanan atau belakang string.
Contoh :
SQL> select 'ABCDEFGHIJKLMN' string,
  2         substr ('ABCDEFGHIJKLMN',3,4),
  3         substr('ABCDEFGHIJKLMN',-6,3)
  4  from dual;
Hasilnya:
STRING         SUBS SUB
-------------- ---- ---
ABCDEFGHIJKLMN CDEF IJK


      2.      NUMERIC FUNCTION

Ø FLOOR ( )
Floor (x) digunakan untuk pembulatan ke bawah dari nilai desimal x

Missal:

SQL> select floor(5.1), floor(5.9), floor(-5.9)
  2  from dual;

Hasilnya:

FLOOR(5.1) FLOOR(5.9) FLOOR(-5.9)
---------- ---------- -----------
         5          5          -6

Ø MOD ( )
Contoh;
SQL> select mod(7,2)
  2  from dual;
Hasilnya:
  MOD(7,2)
----------
         1

   3.      DATE FUNCTION

Ø ADD_MONTHS
ADD_MONTHS (x,y) mengembalikan hasil penjumlahan tanggal x dengan y bulan.
Jika y bernilai negatif maka terjadi pengurangan tanggal x dengan y bulan. Sebagai
contoh, tanggal ’02-Nov-09’ ditambah 6 bulan maka hasilnya adalah tanggal ’02-
May-10’. Seperti di bawah ini:

SQL> select add_months('10-Nov-2012',6) from dual;

Hasilnya muncul seperti di bawah ini :
ADD_MONTH
---------
10-MAY-13

4. CONVERTION FUNCTION
Konversi tipe data bisa dilakukan secara implisit maupun eksplisit. Konversi implisit
dilakukan secara otomatis oleh Oracle untuk data-data dengan format default. Sedangkan
konveri secara eksplisit dilakukan menggunakan fungsi konversi yang sudah disediakan
oleh Oracle.
Ø Konversi Tanggal ke Karakter dengan TO_CHAR
Contoh:
SQL> select to_char(sysdate,'day DD, month yyyy') from dual;
Hasilnya adalah :
TO_CHAR(SYSDATE,'DAYDD,MONTH
----------------------------
friday    07, december  2012



5. GENERAL FUNCTION
General functional merupakan function yang bisa dioperasikan pada semua tipe data. Ada
empat jenis general function yaitu NVL, NVL2, NULLIF, dan COALESCE. Walaupun
bisa dioperasikan pada semua tipe data tetapi argumen-argumen dalam satu function harus
mempunyai tipe data yang sama.

Ø NULLIF
NULLIF(x,y) digunakan untuk membandingkan nilai x dan y. Jika nilai x sama
dengan nilai y maka akan menghasilkan nilai null, tetapi jika x dan y tidak sama akan
ditampilkan x.
contoh :
SQL> select nullif(7,8),
  2         nullif(7,7),
  3         nullif('budi','BUDI'),
  4         nullif('TATI','TATI') from dual;
Dan hasilnya adalah:
NULLIF(7,8) NULLIF(7,7) NULL NULL
----------- ----------- ---- ----
          7             budi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI DYNAMIC NAT DAN DYNAMIC NAT OVERLOAD (PAT)

A. Pengertian 1. Dynamic Nat & Dynamic Nat Overload (PAT) NAT Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa IP lokal ke beberapa IP global ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara  dynamic , jadi pada translasi IP nya tidak selalu sama seperti NAT Static. Ketidakefektifan pada NAT Dynamic adalah jumlah IP global yang dibutuhkan untuk mentranslasikan IP lokal harus sama  (n to n mapping) , misalnya kita ingin mentranslasikan 10 IP lokal ke global maka dibutuhkan 10 IP global/publik. Jika kita punya 11 IP  Private , tapi hanya punya 10 IP Publik sudah dapat dipastikan bahwa ada 1 IP  Private  yang tidak dapat ditranslasikan pada saat yang bersamaan. Untuk menanggulangi ketidakefektifan NAT dynamic, muncullah solusi baru yakni NAT Dynamic Overload atau yang biasa dikenal dengan nama Port Address Translation (PAT). Pada NAT Overload jumlah IP publik yang dibutuhkan tidak harus sama dengan jumlah IP Private yang mau ditranslasikan ( n to m ...

KONFIGURASI STATIC NAT PADA CISCO PACKET TRACER

A. Pengertian Nat NAT adalah (Bahasa Inggris:Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. B. Langkah Kerja 1. Topologi Jaringan Keterangan : IP PUBLIC 202.100.100.100 Router 0 : Gig0/0 10.10.10.1/30                Gig0/1 192.168.10.1/24 Router 1 : Gig0/0 10.10.10.2/30                Gig0/1 192.168.20.1/24 Server     :  192.168.20.2/24 PC0         :  192.168.10.2/24 PC1         :  192.168.10.3/24 2. Sebelum melakukan konfigurasi pada setiap router, sebaiknya terlebih dahulu kita masukan alamat Ip Address ...