Langsung ke konten utama

KONFIGURASI DYNAMIC NAT DAN DYNAMIC NAT OVERLOAD (PAT)

A. Pengertian


1. Dynamic Nat & Dynamic Nat Overload (PAT)


NAT Dynamic digunakan untuk menerjemahkan beberapa IP lokal ke beberapa IP global ataupun sebaliknya. Proses penerjemahannya secara dynamic, jadi pada translasi IP nya tidak selalu sama seperti NAT Static. Ketidakefektifan pada NAT Dynamic adalah jumlah IP global yang dibutuhkan untuk mentranslasikan IP lokal harus sama (n to n mapping), misalnya kita ingin mentranslasikan 10 IP lokal ke global maka dibutuhkan 10 IP global/publik. Jika kita punya 11 IP Private, tapi hanya punya 10 IP Publik sudah dapat dipastikan bahwa ada 1 IP Private yang tidak dapat ditranslasikan pada saat yang bersamaan.
Untuk menanggulangi ketidakefektifan NAT dynamic, muncullah solusi baru yakni NAT Dynamic Overload atau yang biasa dikenal dengan nama Port Address Translation (PAT). Pada NAT Overload jumlah IP publik yang dibutuhkan tidak harus sama dengan jumlah IP Private yang mau ditranslasikan (n to m mapping), bahkan hanya dengan menggunakan 1 IP publik kita dapat mentranlasikan banyak IP Private.
Untuk konfigurasi di router cisco antara NAT dynamic dan dynamic overload tidak ada perbedaan, hanya perlu menampahkan kata kunci ” overload “ untuk mengaktifkan fungsi NAT dynamic overload.

B. Langkah Kerja

1. Topologi Jaringan


Keterangan :

Router 1  : Gig0/0 200.200.10.1/30
                : Gig0/1 10.10.10.1/24
Router 2  : Gig0/0 192.168.10.1/24
                : Gig0/1 10.10.10.2/24
Server      : 200.200.10.2/30
PC0         : 192.168.10.2/24
PC1         : 192.168.10.3/24

2. Sebelum melakukan Konfigurasi Dynamic Nat dan Juga PAT, sebaiknya terlebih dahulu kita konfigurasi alamat Ip Address pada setiap port yang terhubung dengan router :

Konfigurasi pada Router1

Router1>enable
Router1#conf ter
Router1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router1(config-if)#ip address 200.200.10.1 255.255.255.252
Router1(config-if)#no shutdown

Router1>enable
Router1#conf ter
Router1(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit

Konfigurasi pada Router2

Router2>enable
Router2#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router2(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown

Router2>enable
Router2#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with 
Router2(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router2(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit



3. Setelah memasukan alamat Ip Address pada setiap port di router 1, selanjutnya kita melakukan Routing dengan next hop 10.10.10.2 yang menuju router 2, dan sebaliknya menuju router 1 dengan next hop 10.10.10.1 :

syntax routing router 1
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.2
syntax routing router 2
Router2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.10.10.1


4. Setelah konfigurasi Ip Address dan Routing, langsung saja kita ke tahap konfigurasi Dynamic Nat melalui terminal pada router 2 :

Router2(config)#interface gi 0/0 
Router2(config-if)#ip nat inside
Router2(config-if)#exit 

Router2(config)#interface gig 0/1
Router2(config-if)#ip nat outside 
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#access-list 1 permit 192.168.10.0 0.0.0.255
Router2(config)#ip nat pool poolR2 10.10.10.10 10.10.10.50 netmask 255.255.255.0 
Router2(config)#ip nat inside source list 1 pool poolR2

5. Untuk melihat hasil konfigurasi kita sudah terkoneksi atau belum langsung saja kita test melalu perintah PING pada CMD dan melakukan Show Ip Translation :

Hasil Ping PC0 ke SERVER 200.200.10.2


Show ip NAT Translation


Hasil Ping PC1 ke SERVER 200.200.10.2


Show ip NAT Translation


6. Setelah berhasil untuk konfigurasi Dynamic Nat sekarang langsung saja kita konfigurasi Dynamic Nat Overloading (PAT) :

Konfigurasi Dynamic Nat Overloading 

Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip nat inside source list 1 pool poolR2 overload 

7. Seperti yang saya jelaskan pada pengertian Dynamic Nat Overloading untuk konfigurasinya hanya berbeda pada perintah overload, setelah melakukan konfigurasi PAT langsung saja kita test hasilnya sudah terkoneksi atau belum :

Hasil Ping PC0 ke SERVER 200.200.10.2



Show ip NAT Translation



Hasil Ping PC1 ke SERVER 200.200.10.2
\


Show ip NAT Translation








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggunakan Single Row Function dan Group Function

Tujuan Fungsi-fungsi membuat blok query dasar menjadi lebih cepat, dan fungsi-fungsi tersebut digunakan untuk memanipulasi nilainilai data. Ini adalah bagian pertama dari dua pelajaran yang mengupas fungsi-fungsi. Bagian pertama ini berpusat pada fungsifungsi singlerow functions karakter, angka dan tanggal, seperti adanya fungsi-fungsi tersebut yang digunakan untuk merubah data dari satu tipe ke tipe lainnya ( sebagai contoh, konversi dari data karakter ke data angka). Secara garis besar Oracle database built-in function dibagi dalam dua bagian, yaitu: Single-row function  dan  Group Function . Single-row function : Memproses satu baris data pada satu saat dan memberikan satu output untuk setiap satu baris data masukan. Contoh: single-row functions adalah UPPER yang berfungsi mengubah data input menjadi huruf capital Group Function : Memproses multi-row data pada saat bersamaan dan memberikan satu output. Contoh group function adalah SUM untu...

KONFIGURASI STATIC NAT PADA CISCO PACKET TRACER

A. Pengertian Nat NAT adalah (Bahasa Inggris:Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. B. Langkah Kerja 1. Topologi Jaringan Keterangan : IP PUBLIC 202.100.100.100 Router 0 : Gig0/0 10.10.10.1/30                Gig0/1 192.168.10.1/24 Router 1 : Gig0/0 10.10.10.2/30                Gig0/1 192.168.20.1/24 Server     :  192.168.20.2/24 PC0         :  192.168.10.2/24 PC1         :  192.168.10.3/24 2. Sebelum melakukan konfigurasi pada setiap router, sebaiknya terlebih dahulu kita masukan alamat Ip Address ...